Arsip untuk Februari 2, 2008
belum jilbab belum baik
Aku pernah bertanya kepada sepupuku (red: sepupu cewe’ laaah). “Kenapa sih kamu gak pake’ jilbab?” Jawabannya sederhana. “Soalnya aku masih belum pede, masih urakan.” Sebuah jawaban yang sepertinya menjadi jawaban standar bagi setiap wanita yang belum berjilbab.
Terus terang lingkungan memang punya andil dalam membentuk “jawaban” tersebut. Lingkungan senantiasa memandang mereka yang berjilbab itu lebih baik dari yang tidak berjilbab. Lingkungan senantiasa memandang mereka yang berjilbab itu lebih alim dari yang tidak berjilbab.
Pandangan lingkungan seperti itu yang membuat dikotomi baik dan tidak baik semakin kental. Akhirnya para wanita pun menyikapi pandangan tersebut dengan memilih menjadi baik atau tidak baik dengan berdasar hanya pada menggunakan atau tidak menggunakan jilbab. Padahal banyak orang baik yang tidak berjilbab. Padahal banyak orang tidak baik yang berjilbab.
Walaupun begitu wanita berjilbab jelas memiliki nilai tambah dibanding wanita tidak berjilbab. Asalkan mereka menyadari betul alasan berjilbab itu demi menjalankan perintah menutup aurat. Jilbab itu hanyalah kain. Tanpa kesadaran yang penuh terhadap alasan berjilbab, jilbab itu sendiri tidak akan ada bedanya dengan pakaian yang kita pakai sehari-hari.
Satu hal yang pasti mengenakan jilbab adalah bagian dari membentuk kepribadian baik. Jilbab bukanlah hasil dari terbentuknya kepribadian baik. Hal dasar yang Anda butuhkan untuk berjilbab adalah kesadaran akan pentingnya berjilbab; bukan sekedar kepribadian baik.
Add comment Februari 2, 2008
modifikasi yamaha vega 2004 dan jupiter z
Pada Yamaha Vega, Toni melakukan pembuatan swing-arm sendiri. Maklum doi memang juragan bengkel SKM di Purwodadi. Arm dari pipa kotak dengan ketebalan 3 mm. “Proses lumayan sulit saat menggabungkan monosok Satria dan arm ini,” cerita Toni.
Penggabungan harus dibuatkan dudukan menggunakan pelat setebal 6 mm. “Kemudian dilas di rangka motor,” kata Toni yang namanya singkat sekali memang. Untuk rangka ini sendiri dibuat 7 cm lebih panjang dibanding standar.
Sedang Jupiter-Z punya Nur Chabib pakai monosok asli Jupiter MX. “Cuma ganti arm pakai punya Kawasaki Ninja RR, sepertinya lebih kokoh,” kata Chabib memang mimpi punya motor kekar.
Persamaan kedua terletak pada pemilihan cover bodi. Meski ada sedikit modifikasi tapi mereka sama-sama ingin terlihat seperti MX. “Bagian sulit hanya pada saat penggabungan dengan jok. Agak sulit, karena itu buat jok sendiri,” kata warga Jambon Pulo Kulon, Purwodadi ini.
Toni tidak mau bodi MX itu standar. Maka dilakukan penggantian lampu utama dengan lampu Nouvo-Z. “Mata jadi beda,” bangganya.
Sementara itu pada motor Chabib dilakukan proses krom. Selain jadi makin harmonis, doi juga merasa perlu melakukan penggantian sok depan dengan milik Nouvo-Z. Karena terlihat lebih pendek makanya suka. Untuk krom, dibawa ke Semarang karena belum ada yang bisa melakukannya di Demak.
Nah, persamaan ketiga pada pemilihan pelek dan ban. Mereka menggunakan merek sama. Untuk pelek pakai Sprint dan ban FDR. Padahal mereka ini sama sekali tidak saling kenal. Keduanya sepakat bahwa desain pelek ini sangat pas sama bodi motor baru.
Persamaan terakhir ada pada para pemilik. Baik Toni maupun Chabib saat ini sama-sama berumur 22 tahun dan sama-sama lajang. Jangan-jangan calon istri impian mereka pun memiliki kemiripan. Betul-betul persamaan yang aneh.
DATA MODIFIKASI JUPITER-Z
|
|
Pelek | Sprint |
Ban depan/belakang | FDR 90-80/17 |
Sok Belakang | Jupiter MX |
Sok Depan | Nouvo Z |
Swing Arm | Kawasaki Ninja RR |
Knalpot | Yamaha Scorpio |
DATA SPESIFIKASI VEGA
|
|
Ban | FDR 90-80/17 |
Pelek | Sprint |
Sok belakang | Suzuki Satria |
Swing Arm | Custom |
Bak Kopling | X1 |
Knalpot | Custom |
Add comment Februari 2, 2008